Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang punyai peran strategis di dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit udah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara segera maupun tidak langsung.

Produksi minyak sawit dan inti sawit terhadap th. 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton, yang terdiri berasal dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO). Jumlah memproses berikut berasal berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (5%,) dan Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (60%).

“Kekayaan dan kejayaan perkebunan nusantara udah kondang semenjak dahulu dan mempunyai sejarah panjang di dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kemewahan rempah-rempah dan hasil kebun kita jadi primadona terhadap abad ke-18 dan jadi incaran bangsa-bangsa lain,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakses acara kesibukan webinar “Menuju Perkebunan Indonesia Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara bersama mengambil alih tema “Pekebun Sawit Rakyat Berkelanjutan : Terhenti atau Regenerasi”, Kamis (22/4) di Jakarta palm kernel expeller .

Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara, di mana total ekspor perkebunan terhadap th. 2018 capai 28,1 miliar dolar atau setara bersama 393,4 Triliun rupiah. Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional diinginkan makin lama meningkat memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh.

Industri kelapa sawit di Indonesia dibangun bersama pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara faktor sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal ini seiring bersama prinsip Pemerintah Indonesia di dalam jalankan pembangunan berkelanjutan, yang udah diatur secara tertentu di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dalam RPJMN 2020-2024, pembangunan berkelanjutan udah ditetapkan sebagai salah satu faktor pengarusutamaan, yang punya tujuan untuk memberi tambahan akses pembangunan yang adil dan inklusif, dan juga melindungi lingkungan hidup, sehingga bisa melindungi peningkatan kualitas kehidupan berasal dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui pendekatan tersebut, Pemerintah Indonesia percaya bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi berarti terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Menko Airlangga Hartarto terhitung mengemukakan bahwa sesuai bersama saran berasal dari Bapak Presiden Joko Widodo di dalam usaha mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan, udah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, yang biasa dikenal bersama Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO.

Peraturan ini mewajibkan semua tipe bisnis kelapa sawit yaitu Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta dan Perkebunan Rakyat Indonesia untuk meraih sertifikasi ISPO, sebagai jaminan bahwa praktek memproses yang dilaksanakan udah ikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk jalankan peremajaan atau replanting sebanyak 180 ribu hektar kebun kelapa sawit milik pekebun terhadap th. 2021 ini. Hal ini ditujukan untuk menambah produktivitas perkebunan kelapa sawit khususnya ditingkat pekebun rakyat.

“Kerja sama dan kolaborasi di dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan antar semua cakupan industri kelapa sawit, merasa berasal dari perkebunan sampai penggunaan product kelapa sawit dan turunannya di beragam sektor industri, merupakan sebuah keniscayaan. Diperlukan dukungan berasal dari semua pemangku kepentingan, terhitung stakeholder yang ikuti webinar terhadap peluang ini. Semoga perkebunan di Indonesia makin lama berkelanjutan,” tutup Menko Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *