Tips Membeli Mobil Bekas Agar Tidak Menguras Isi Kantong

Tips Membeli Mobil Bekas Agar Tidak Menguras Isi Kantong

Bagi yang mempunyai simpanan duit terbatas, kemungkinan membeli mobil bekas jadi pilihan ketimbang mobil baru yang harganya lebih mahal. Tapi apakah pas membeli mobil bekas dalam suasana layaknya sekarang?

Perlu dipahami, meskipun mampu menghemat pengeluaran, tersedia sejumlah tantangan tersendiri saat membeli mobil bekas. Membeli mobil bekas pasti perlu penuh dengan kehati-hatian. Terburu-buru dalam membeli mampu sebabkan kerugian finansial di era yang bakal datang.

Kesehatan komponen mobil bekas pasti tidak layaknya mobil baru yang mampu dibilang masih prima. Tidak menutup kemungkinan pula, biaya perawatan pasca pembelian yang dikeluarkan capai 1/2 atau melebihi harga pembelian mobil,” membuka Dila Karinta Head of Public Relations Lifepal Technologies Indonesia.

Menurut Lifepal tersedia beberapa perihal yang jadi perhatian saat membeli mobil bekas sehingga tidak menggerogoti kuangan Anda. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat memutuskan membeli mobil bekas:

1. Sesuai bujet Finding Trucks

Jika pun memutuskan membeli mobil bekas, dianjurkan melacak unit yang sesuai dengan bujet dan kebutuhan operasional sehari-hari yang tidak menguras isikan kantong.

Misalnya, saat mempunyai permohonan untuk membeli mobil merek “A” gara-gara desainnya yang menarik, atau mobil merek “B” yang terlihat elegan, atau mobil “C” yang terlalu gesit dalam manuvernya. Namun sayangnya harga mobil bekas A, B, dan C lumayan tinggi.

Karena itu, sebelum menentukan tanyakan pada diri sendiri, apakah fitur-fiturnya sesungguhnya “harus dimiliki” untuk menopang mobilitas sehari-hari?

“Jika sesungguhnya fitur berikut tidak terlalu dibutuhkan, maka pilihlah mobil lain dengan merek terkenal dan mutu yang baik, dan juga harga yang lebih terjangkau,” imbuhnya.

Perhatikan pula soal bagaimana ketersediaan dan harga suku cadang, ketersediaan bengkel resmi, dan juga hal-hal yang jadi kendala lazim dari mobil tersebut.
2. Dokumen lengkap

Yang satu ini penting. Beli lah mobil bekas yang mempunyai surat-surat lengkap. Membeli mobil seken tanpa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) terlalu berisiko. Pasalnya untuk mengurus dokumen-dokumen berikut bakal memakan biaya dan waktu.

Dampak lainnya, ketiadaan dokumen mobil mampu mengundang risiko yang lebih parah. Misalnya, penjaja mampu saja mengatakan bahwa BPKB hilang. Tapi bagaimana jadinya kalau BPKB ternyata sedang dititipkan di leasing gara-gara tersedia kasus kredit?

“Jadi mobil yang dibeli mampu saja ditarik oleh pihak perusahaan pembiayaan atau leasing kapan pun,” paparnya.

Begitu juga kalau BPKB tersedia namun STNK yang tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan pula pajak mobil udah mati.

Jika tetap nekat, kasus yang bakal dihadapi adalah terseret hukum. Sejatinya, membeli mobil tanpa dokumen atau bodong mampu dikategorikan sebagai tindak kejahatan. Anda pun berpotensi terlilit Pasal 480 KUHP perihal Penadah Hasil Curian.

3. Pikir kembali membeli secara kredit

Ada alasan kuat mengapa tidak dianjurkan membeli mobil bekas secara cicilan atau kredit. Alasannya yaitu gara-gara pengeluaran bulanan kita mampu makin membengkak.

“Cicilan mobil pasti memunculkan pengeluaran pasif yang perlu dibayarkan per bulan. Ketika mobil yang kita kredit juga membutuhkan pergantian suku cadang, maka udah pasti pengeluaran bulanan kita membengkak,” tukasnya.

Menurutnya tersedia dua langkah untuk mengukur kekuatan dalam membeli mobil. Pertama, pastikan saja dana darurat Anda tidak terpakai untuk membelinya, dan kedua pastikan saat membelinya secara tunai, jumlah aset lancar Anda masih di kisaran 15 persen sampai 20 persen dari kekayaan bersih.

Yang dimaksud dana darurat adalah dana tunai simpanan yang digunakan cuma pada suasana darurat, layaknya apabila berlangsung pemutusan pertalian kerja atau tidak benar satu anggota keluarga mengalami kecelakaan atau sakit berat.

“Maka, terlalu tidak bijak apabila mengorbankan dana darurat untuk membeli mobil,” lanjutnya.

Sementara itu, nilai rasio aset lancar berbanding kekayaan bersih didapat dari perbandingan total nilai aset lancar layaknya tabungan, kas, dan setara kas, dan kekayaan bersih yaitu total aset dan total utang.

“Jika pun perlu mengkredit, pastikan saja umur mobil bekas yang mengidamkan dibeli masih satu tahun pemakaian. Hal ini bertujuan untuk menjauhi risiko-risiko pergantian suku cadang di kemudian hari,” terangnya.

Pikirkan pula cicilan per bulannya. Pastikan juga angsuran perbulan tidak melebihi 35 persen dari pemasukan bulanan, dan total utang tertunggak Anda tidak melebihi 50 persen dari total nilai aset.

4. Over kredit dengan langkah yang benar

Over kredit secara singkat mampu diambil kesimpulan sebagai sistem menjual beli pada mobil yang berstatus belum lunas dengan sebutan lain masih dalam sistem cicilan. Pembelian ini sah-sah saja ditunaikan asal tidak di bawah tangan, yaitu tanpa pemberian atau sepengetahuan instansi pemberi kredit.

Over kredit di bawah tangan sesungguhnya terlihat lebih cepat, namun terlalu lemah dari sisi hukum. Tindakan ini pun merupakan tingkah laku yang dilarang dalam undang-undang.

Undang-undang over kredit mobil ini terikat oleh perjanjian jaminan Fidusia dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 perihal Jaminan Fidusia (UU Fidusia).

Pada, Pasal 23 ayat (2) UU Fidusia membuktikan bahwa Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang jadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kalau dengan persetujuan tercantum khususnya dahulu dari Penerima Fidusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *